Selasa, 18 Agustus 2009

OSTEOPOROSIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendin, otot, tendon, dan bursa. Masalah yang terjadi berhubungan dengan struktur ini yang sering dijumpai pada semua kelompok usia. Masalah sistem muskuloskeletal biasanya tidak mengancam jiwa, namun mempunyai dampak yang bermakna terhadap aktivitas dan produktivitas penderita.
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25 % berat badan, dan otot menyusun kurang lebih 50 %. Kesehatan dan baiknya fungsi sistem muskuloskeletal sangat tergantung pada sistem tubuh yang lain. Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organ vital, termasuk otak, jantung, dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak.
Adapun disebut dengan matriks tulang dimana menyimpan kalsium, fosfor, magnesium dan fluor. Lebih dari 99 % kalsium tubuh totak terdapat dalam tulang. Sumsum tulang merah yang terletak dalam rongga tulang menghasilkan sel darah merah dan putih dalam proses yang dinamakan hematopoiesis.
Penyakit artritis (radang sendi) dianggap sebagai satu keadaan yang sebenarnya terdiri atas lebih 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini trutama mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada lakilaki maupun wanita dengan segala usia.
Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan oleh penyakit reumatik /artritis tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktifitas hidup sehari-haritetapi juga efek sistematik yang tidak jelas. Di klasifikasi menurut kategorinya, dan salah satunya adalah kelainan kartilago dengan nama penyakit osteoartritis.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
1. Untuk mengetahui konsep medik dari penyakit osteoartritis
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien yang menderita penyakit osteoartritis.


BAB II
KONSEP MEDIK

A. PENGERTIAN DARI SUDUT PANDANG MEDIS
 Osteoartritis adalah Adalah suatu penyakit tulang kronik dimana terjadi pelunakan dan desintegrasi dari tulang rawan sendi disertai pembentukan tulang dan tulang rawan baru pada tepi sendi (osteofit) dan terjadi fibrosis kapsul sendi
 Osteoartritis juga disebut sebagai penyakit sendi degeneratif yang merupakan gangguan noninflamasi yang dicirikan oleh perubahan degeneratif pada kartilago artikuler dan pertumbuhan berlebihan pada tulang. (Barbara,2001 )
 Osteoartritis adalah penyakit degeneratif sendi, disebabkan oleh multi-faktor : genetic, usia, metabolik, traumatik dan infeksi. Tidak mengancam jiwa tapi menurunkan kualitas hidup penderita. (Prof. Dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D., FICS, 2000).
 Osteoartritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer, Suzanne C, 2001)
 Osteoartritis adalah penyakit sendi menahun yang ditandai dengan kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya. (www.fortunestar.co.id/health).


Akibat yang ditimbulkan yaitu :
1. Mekanisme abnormal pada proses penuaan
2. Trauma
3. Kerusakan tulang rawan sendi
4. Tidak berkaitan dengan faktor
5. Sistemik atau infeksi

B. ETIOLOGI
Pada permulaan terjadi fibrilasi, penipisan dan robekan lapisan tulang rawan.
Kemudian sekunder terjadi perubahan tulang di bawahnya berupa osteofit, kista dan sklerosis yang menyebabkan hilangnya lapisan tulang rawan, disorganisasi permukaan tulang sendi, fibrosis pada kapsula, ankilosis dan hilangnya fungsi persendian.
Ada beberapa faktor predisposisi / resiko yang diketahui berhubungan yaitu :
1. Usia  yang rentan lebih dari 40 tahun.
2. Jenis Kelamin  wanita yang lebih sering terkena.\
3. Suku bangsa
4. Genetik.
5. Kegemukan / Obesitas dan penyakit metabolic
6. Cedera sendi, pekerjaan dan olah raga.
7. Kelainan pertumbuhan
8. Kepadatan tulang.


C. KLASIFIKASI
Ada 2 jenis klasifikasi yaitu :
 Osteoarthritis Primer
 Penyebab yang jelas tidak diketahui, tapi dianggap hereditas. Berhubungan dengan usia dan merupakan keausan tulang rawan akibat proses penuaan.
 Osteoarthritis Sekunder
 Akibat penyakit atau kelainan tertentu, seperti infeksi sendi,
fraktur intra-artikular dan disebabkan kerusakan pada sinovia.

D. MANIFESTASI KLINIK
Umumnya terdapat pada manula. Gejala utama adalah rasa nyeri terutama waktu istirahat sesudah sendi bersangkutan banyak digunakan. Kaku sendi pada pagi hari dan sesudah istirahat. Dalam keadaan akut terdapat pembengkakan tulang, nyeri tekan, rasa panas lokal, krepitasi dan pembatasan gerakan. Gangguan fungsi, karena gangguan gerakan pada sendi yang terserang. Deformitas, juga karena kerusakan sendi, tulang rawan, tulang osteofit dan benjolan-benjolan Heberden (DIP-joint) dan Bouchard (PIP-joint) pes varus dan hallux valgus.
 Nyeri
 Kaku sendi
 Pembengkakan
 Gangguan pergerakan
 Deformitas
 Nodus Heberden dan Bouchard
E. INSIDENS
1. Di Indonesia (1997), diperkirakan sekitar 12 juta kasus dari 207 juta penduduk sehingga dalam persen  6 %.
2. Sedangkan di Amerika sekitar 16 juta kasus osteoartritis yang terjadi.

F. PROGNOSIS
Biasanya berjalan lambat, problem utama yang paling sering dijumpai adalah nyeri apabila sendi tersebut dipakai dan meningkatnya ketidakstabilan bila harus menanggung beban, khususnya pada lutut.

G. PENANGANAN
Bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada sendi tersebut dan untuk mengatasi nyeri dan kaku sendi guna mempertahankan mobilitas. Maka digunakan beberapa pengobatan yaitu :
1. Pemeriksaan fisik, ada beberapa :
 Mal-alignment sendi, pembengkakan sendi local, jalan pincang, krepitasi, nyeri tekan, efusi sendi, deformitas sendi ROM (Range of Movement) terbatas.
2. Terapi
 Umumnya dimulai secara konservatif dengan istirahat di tempat. Jika tidak berhasil baru dipikirkan intervensi operatif sesudah penyebab dan lokasinya ditetapkan
3. Terapi fisik yaitu fisioterapi dan terapi panas  berguna untuk menghilangkan nyeri dan mempertahankan kekuatan otot dan jangkauan gerakan.
4. Pemeriksaan laboratorium
 Osteoartritis adalah gangguan artritis lokal, sehingga tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk menegakkan diagnosis. Uji laboratorium adakalanya digunakan untuk menyingkirkan bentuk-bentuk arthritis lainnya.
5. pada fase lanjut dilakukan cara operasi  bertujuan untuk membuang badan-badan yang lepas, memperbaiki jeringan penyokong yang rusak ataukah untuk menggantikan seluruh sendi.
6. Temuan radiologik  Penyempitan ruang sendi karena tulang rawan sendi menyusut. Ditemukan juga peningkatan densitas tulang disekitar sendi.
7. Untuk membantu mengurangi nyeri digunakan analgesik atau NSAID  Glucosamin dan Chondroitin.
8. Osteoartritis pada tingkat tertentu diharapkan dapat sembuh.

H. PENATALAKSANAAN
 Lindungi sendi dari trauma tambahan.
 Hindari kegiatan yang meningkatkan tegangan BB pada sendi yang sakit.
 Penggunaan tongkat atau alat bantu berjalan.
 Mengurangi BB pada penderita yang gemuk.
 Latihan jangkauan gerak
 Penggantian sendi (artroplasti)

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
 Riwayat Keperawatan
Perawat mengidentifikasikan gejala-gejala yang biasanya timbul secara bertahap dan perjalanannya lambat. Pasien sering kali mengeluh nrei / sakit setelah latihan pada pagi dan malam hari.
 Pemeriksaan Fisik
Lingkup gerak sendi (ROM) menjadi terbatas di kaji adanya kontraktur pada spasme otot dan krepitasi.
 Riwayat Psikologis
Osteoartritis mayoritas terjadi pada usia lanjut. Pengkajian diarahkan pada perubahan-perubahan psikologis yang terjadi secara alami maupun yang menyertai penyakit. Seringkali pasien merasa ketakutan untuk melakukan aktivitas, hubungan dengan orang lain menjadi berkurang.
 Pemeriksaan Diagnostik
Hasil laboratorium tidak menunjukkan tanda-tanda inflamasi. Hasil rontgen foto menunjukkan adanya gambaran abnormal pada sendi.

Adapun data-data yang digunakan adalah :
 Data Subjektif
Pada pasien dengan kondisi kesehatan lainnya baik ditanyakan :
1. Kapan timbal rasa nyeri ?
2. Apa yang dapat mengurangi nyeri ?
3. Sendi mana yang terserang ?
4. Modifikasi apakah yang telah dikerjakan untuk kegiatan ADL kera adanya nyeri ?
 Data Objektif
a. Sendi yang terserang tampak normal :
 Cek apakah sendi lembek, krepitasinya bagaimana ?
 Palpasi apakah bengkak, ukuran sendi tidak beraturan, atau ada deformitas lateral yang terjadi ?
b. Amati cara berjalan pasien.
c. Amati kebebasan gerakan sendi.
d. Kaki apakah ada keterbatasan dari leer dan pinggang
B. DIAGNOSA
Setelah data pasien osteoartritis dikaji dan di analisa maka diagnosa keperawatan yang timbul antara lain :
 Gangguan rasa nyaman  Nyeri.
 Gangguan mobilitas.
 Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, deformitas.
 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan imobilisasi dan nyeri pada sendi..
 Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
 Nyeri berhubungan dengan degenerasi sendi.
 Potensial cedera.

C. INTERVENSI DAN RASIONAL
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji intensitas nyeri.
2. Istirahat dan tidur yang adekuat.
3. Berikan kompres hangat pada area yang mengalami nyeri.
4. Arahkan untuk latihan nafas dalam.
5. Berikan analgetik sesuai program pengobatan dokter.
6. Rujuk pasien pada bagian terapi fisik sesuai program

1. Membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi.
2. Dapat menurunkan stress, mengurangi ketegangan otot, dapat menghambat impuls-impuls.
3. Panas dapat meningkatkan sirkulasi, relaksasi otot-otot dan menurunkan kekuatan serta kemungkinan merangsang pengeluaran endokrin.
4. Kegiatan ini upaya untuk pengalihan nyeri dan upaya relaksasi
5. Untuk menurunkan rasa nyeri yang dirasakan.
6. Terapi fisik dapat mengevaluasi derajat mobilitas pasien dan rencana program latihan yang tepat dengan kebutuhan khusus pasien. Latihan reguler membantu mempertahankan fleksibilitas sendi.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges M.E., RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN : PEDOMAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENDOKUMENTASIKAN PERAWATAN Ed. 3, 2000, EGC : Jakarta.

Gibson J., FISOLOGI DAN ANOTOMI MODERN UNTUK PERWAT Ed. 2, 2003, EGC : Jakarta.

Price, Sylvia A., PATOFISIOLOGI Ed. 4, 1995, EGC : Jakarta
Rasjad, Prof. Dr. Chairuddin, Ph.D., FICS., ILMU ORTOPEDI, 2000, EGC : Jakarta.
Barbara., RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Volume 2, 2001, EGC : Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C., BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Brunner & Suddarth Ed. 8 Volume 3, 2001, EGC : Jakarta.

http://www.fortunestar.co.id/health.
http://www.cermindunia kedokteran.co.id
http://tutorme.blogspot.com/2007/08/osteoartritis-pengapuran sendi
www.merapi.net-pharmaceutical & healthcare distributor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar